Saturday, August 5, 2017

ADA CINTA DI FANSBSE LESTYKEJORA (LESLOVERS) PART 2

Part 2
Bulan-bulan berlalu hari berganti dengan hari lagi, jam berputar menjumpai jam-jam yang lainnya. Hubungan Girdan dengan Dhea berjalan dengan baik. Bagaimana dengan hubungan para kakaknya yang selalu dingin?

Suatu hari Septy dan Syarif mengadakan pertemuan di sebuah caffe. Mereka dipenuhi canda dan tawa sangat bahagia. Tiba-tiba datanglah seorang cewek menghampiri Syarif

“Hai  ? Syarif kan ?” Tanya si cewek itu
“Iya kamu siapa ya ?” jawab Syarif kebingungan
“Aku temen sekolahmu dulu itu lho massa si gak tau ?”jawab cewek itu

Syarif pun kebingungan dengan teman sekolahnya itu. Lalu Syarif memandang wajah Septy pacarnya itu dengan penuh kebingungan.

“Ya udah gabung saja sini “ ajak Septy
“Boleh ?” jawabnya
“Apaan si kamu de ? “ Tanya Syarif ke Septy
“Ya enggak papa lah kak “ jawabnya

Cewek itu pun gabung dengan Septy dan Syarif. Meja itu sunyi tanpa suara. Tiba - tiba si cewek itu memulai pembicaraannya.

“Hei Syarif kamu beneran gak inget aku ?” Tanya nya
“Enggak emang yang mana dan siapa si ?”
“Ini aku lho Rita , kamu ingatkan ?” jawab si cewek

Tiba-tiba Syarif bingung dengan nama Rita. Syarif melirik ke Septy, Septy hanya tersenyum dan menunduk.

“Hei ko bingung ? “ Tanya Rita
“Emm.. apa ? engga kok “ jawab Syarif
“Oh ia ini adekmu ya Syarif ? “ Tanya Rita
“ Bukan ini pacar aku “ jawab Syarif
“Ohh pacar kirain adekmu “ jawabnya

Mendengar kata-kata itu Septy berlari keluar caffe dan meninggalkan Syarif dan Rita. Syarif pun mengejar Septy dan meninggalkan Rita seorang diri. Akhirnya Syarif berhasil mengejar Septy. Pada saat itu Syarif memegang tangannya Septy.
“kamu kenapa si de ? kamu marah ?” Tanya syarif ke Septy

Septy hanya menatap wajahnya lalu meneteskan air mata. Tanpa berkata-kata Septy melepaskan genggaman tangan Syarif, dan meninggalkannya. Semenjak itu syarif bingung harus bagaimana membujuk Septy agar tidak cuek kepadanya. Syarif berlari lagi mengejar Septy.

“Yang kamu kenapa si ?” Tanya lagi Syarif
“Aku gak papa ko kak “ dengan tegar Septy menjawab
“Lalu kenapa kamu pergi ?” Tanyanya lagi
“Aku malu aku dikira adikmu kak, atau emang kita cocok menjadi adik kaka ?”

Septy menjawab dengan meneteskan air matanya. Syarif pun mencoba menenangkannya dan menghapus airmatanya.

“De mungkin kamu cantik makanya dikira adek, “
(Septy memandang wajah nya syarif sambil tersenyum.)
“Nah gitu dong de senyum, udah lah Rita abaikan aja, yang penting kan kita aja “ bujuknya
“Hhe apa hubungannya coba cantik sama adik ?” dengan rasa penasarannya
“Iya kan kamu itu terlalu cantik dan gak pantas untuk orang sejelek kaka makanya di kira adik “
“Ohh jadi aku gak pantas buat kakak gitu ?” dengan nada kesalnya
“Bukan gitu “

Tiba-tiba septy pergi lagi meninggalkannya. Akhrnya Septy pulang kerumah di rumah sedang ada adiknya sedang bernyanyi.

“Assalamualikum dhe kakak pulang”
“Waalaikumsalam hei kak gimana ngafee nya sukses kan ?” Tanya Dhea
“Enggak gagal semuanya “ jawab dengan kesalnya
“Lho kenapa ? “

Tiba-tiba Septy memeluk Dhea dan menceritakan semua kejadiannya. Dhea hanya bisa menenangkannya dengan sebuah lagu yang Dhea nyanyikan.

“Jangan bersedih dengan keadaan ini jika kakak menangis aku juga ikut menangis, terima saja semua ini kakak “ sambil tertawa
“Uhh kamu tuh Dhe apaan coba, kakak nya lagi sedih juga “ jawabnya
“Udah-udah makan yu aku udah masak kak “ bujuknya

Akhirnya mereka makan. Setelah beres makan Septy kembali menanyakan tentang cewek yang bernama Rita itu. Namun Dhea meresponnya tidak begitu serius karena Dhea mengetahui kalo sikap kakanya itu mudah terbawa pikiran. Akhirnya mereka pun memutuskan agar mencari tahu siapa Rita sebenarnya.

Keesokan harinya, Dhea mengajak Girdan untuk bertemu. Karena Dhea ingin mengetahui siapa yang di bilang kakanya itu yang bernama Rita. Dhea puun menyakan semua tentang hal yang berhubungan dengan yang namanya Rita dan, Girdan pun menceritakannya. Dan Rita itu adalah temannya Syarif saat duduk di bangku SMA. Dhea pun terus menanyakan nya tiba-tiba Girdan merasa heran dengan pertanyaan-pertanyaan yang Dhea ucapkan. Akhirnya Dhea pun menceritakan semua nya yang di ceritakan oleh kakaknya Septy. Girdan pun memahaminya dan keduanya membuat rencana ingin menemui Rita itu.

“Kapan kita akan mulai ?” Tanya Dhea
“ Besok aja aku minta dulu kontak nya Rita itu ya ?” jawab Girdan
“Oke, jangan sampai rencana kita gagal ya “
“Oke Dhe siap “

Akhirnya Dhea dan Girdan pun bergegas untuk pulang. Dirumah terlihat sang kakak sedang duduk sendiri di sofa sambil melamun.

“Hai kak kenapa ?” Tanya Dhea.
“Enggak ko Dhe”
“Aku tahu, pasti memikirkan temennya Kak Syarif itu kan ?”
“Hmm..”

Dhea pun menceritakan semua tentang pertemuannya tadi dengan Girdan. Dan Septy pun setuju dengan rencana yang dibuat Dhea. Akhirnya mereka pun menyusun tentang rencananya.

Suatu pagi Dhea dan Girdan mengadakan pertemuan kembali dan mengajak Kakaknya itu. Akhirnya mereka pun bertemu ditaman. Tak sengaja di taman Septy melihat syarif tengah duduk di taman seorang diri. Saat mau menghampiri Syarif, tiba-tiba Rita datang dan langsung mengajak Syarif pergi. Saat itu Dhea dan Girdan hanya bisa memberikan yang positif mengenai Syarif dan Rita itu.

“Sudah lah kak mungkin dia mengadakan reuni SMA wajar lah kalau dia jalan” ucap Dhea
“Tapi kan Dhe seharusnya dia bilang dulu kakak juga gak akan larang “ jawab Septy
“Mungkin kakak ku terburu-buru kak makanya gak sempat ngabari kakak “ ucap Girdan
“Tapii kan Gir “  jawab Septy

Terus berbincang-bincang akhirnya Septy pun paham dan mengerti dengan apa yang dikatakan oleh adiknya itu. Setelah itu Septy pun menelpon Syarif menanyakan tentang keberadaannya. Dan ternyata Syarif jujur dia lagi bersama Rita pada saat itu. Dan Septy pun menutup telponnya lalu mengajak Girdan dan Dhea pergi dari taman itu. Perjalanan pulang Girdan tiba-tiba merberhentikan kendaraannya dan Dhea pun bingung kenapa Girdan memberhentikan kendaraannya dan mereka pun turun.

“Ada apa gir ?” Tanya Dhea
“Lihat deh, itu bukannya kak Syarif ya ?” jawab Girdan

Mendengar itu Septy berllri mengahampiri Syarif, Dhea dan Girdan pun ikut mengejar kakaknya itu. Sesampainya di depan Syarif Septy gak berbicara apa-apa, Septy hanya memandang wajah Syarif dengan penuh kegelisahan. Tiba –tiba Syarif memulai perkataannya.

“De ? kamu ko disini ? bareng anak-anak lagi “ Tanya Syarif
“Iya kak, mereka ajak ku jalan-jalan dan kenapa kakak disini ? “ jawab Septy
“Oh ia kak disini sama siapa ? ko kak Septy nya gak diajak ? “ Tanya Dhea
“Oh sama teman kok Dhe hehe “ jawab Syarif
“Siapa kak ? “ Tanya girdan
“Rita Gir temen kakak waktu SMA itu lho “ jawab Syarif

 Semenjak mendengar itu Septy hanya bisa terdiam. Pada saat itu juga Syarif merasa bersalah terhadap Septy dan meminta maaf padanya. Tiba-tiba Rita datang menghampiri mereka.

“Eh ada siapa ? lupa aku “ Tanya Rita

Namun pada saat itu Dhea yang menjawab pertanyaannya karena Dhea kesal dengan sikapnya yang begitu so, mentang-mentang temannya Syarif.

“Oh aku Dhea, kamu siapa ?” jawab Dhea
“Aku Rita, eh Syarif Dhea siapa lagi ?” Tanya Rita

Syarif tak menjawab pertanyaannya. Ketika Dhea mau menjawab, di hentikan oleh Girdan, karena Girdan melihat Dhea sudah sangat marah.

“Eh Kak Rita maaf yah udah lah kaka pergi aja dari sini” jawab Girdan
“Kenapa ? kamu siapa ?” Tanya rita
“Aku Girdan adiknya kak Syarif, udah lah kakak pergi aja ya jangan ganggu kita disini “ jawab nya Girdan dengan kesal

Karena Rita tidak mau pergi akhirnya Girdan menyeretnya untuk pergi, dan akhirnya Rita pun pergi dengan wajah yang sangat marah dan kesal. Septy pun melihat kedua adiknya itu sedang marah maka Septy pun meminta agar segera pulang. Ketika mereka akan pulang Syarif mencegahnya.

“Kamu mau kemana de ? jangan lah dulu pulang “ bujuk Syarif
“Aku mau pulang kak aku udah cape “ jawab Septy

Akhirnya Septy pun meninggalkan Syarif dan mereka pun langsung pulang. Diperjalanan Septy tidak berkata apapun. Dhea dan Girdan makin kebingungan bagaimanaa dia mengembaikan kakaknya seperti dulu lagi agar tidak seperti sekarang ini. Akhirnya depan di depan rumah ternyata ada Syarif sedang duduk di teras rumah bersama Rita.

“Assalamualaikum “ salam Syarif kepada Dhea,Girdan dan Septy
“Waalaikumsalam lho kenapa kakak ada disini bareng dia juga” jawab Dhea
“Sutt Dhe gak boleh gitu “ ucap Septy
“Gini Dhe ini Rita mau menjelaskan semuanya kenapa kita selalu dekat “ jawab Syarif
“Gini lho Septy maaf sebelumnya ya awal aku anggap kamu adiknya Syarif karena aku gak tau kalau kamu itu pacaran, kedua itu aku dan Syarif hanya sebatas sahabat ko Sep, gak lebih, kita hanya temen sahabat saat duduk di SMA dan udah seperti adik kakak, jadi maafin aku ya aku gak ada maksud ko buat kamu marah sama Syarif aku gak ada maksud buat membeban pikiran kamu” ucap Rita
“Iya gak papa ko Rita, santai aja ko gak papa, “ jawab Septy
“De ko Cuma jawab gitu si ?” Tanya Syarif
“Ya terus harus jawab apa ya udah gak papa juga kali “ jawab Septy
“Ya udah deh Sep Syarif Dhea Girdan aku pulang ya “ ucap Rita
“Lho mau kemana ? nanti aja dulu Rita “ jawab Septy
“Udah sore juga ya udah ya assalamualaikum”

Akhirnya rita pun meninggalkan mereka. Dan di rumah Septy masih ada Syarif yang masih menunggu Septy. Suasana begitu hening tidak ada lagi kata-kata yang terlontarkan. Akhirnya Girdan pun meminta izin untuk pulang, dan Dhea pun masuk kedalam rumah. Hanya tinggal Septy dan Syarif tengah di depan teras rumah.

“Udah atuh de jangan diem terus “ bujuk Syarif
“Nnggak kok kak, hhe”
“Nah gitu dong senyum de kan cantik “ rayu Syarif

Akhirnya Rita Septy dan Syarif pun bersahabat saling mendukung satu sama lain, bahkan Rita selalu menjadi tempat curhatan Septy saat ini. Melihat itu syarif sangat senang melihat orang yang dia sayangi saling bersahabat. dan Akhirnya semuanya berjhalan dengan apa yang Syarif harapkan. 

No comments:

Post a Comment